Ini Tips Menghilangkan Rasa Takut Yang Berlebihan
Ini Tips Menghilangkan Rasa Takut Yang Berlebihan
Surga Tips - Kita semua tahu cerita Batman, pahlawan fiksi yang membela kebenaran dan keadilan serta hidup dalam integritas. Apa alasannya menjadi Batman? Dia ingin menghadapi rasa takut pada kelelawar dengan mengubah ketakutannya yang intens menjadi sumber kekuatan yang menakjubkan. Orang paling berani sekali pun memiliki ketakutan yang harus diatasi. Apakah Anda takut akan sesuatu yang nyata, seperti laba-laba atau ketinggian? Atau mungkin Anda takut akan kegagalan, perubahan, atau sesuatu yang lebih sulit ditentukan? Apa pun yang membuat Anda takut, Anda harus belajar mengenali, menghadapi, dan mengakui rasa takut tersebut sehingga tidak ada yang akan menghalangi Anda dalam hidup.
1. Ketahui kapan rasa takut Anda menjadi berlebihan. Rasa takut itu normal. Anda mungkin merasa takut ketika mengendarai sepeda untuk pertama kalinya atau ketika memulai pekerjaan baru. Akan tetapi, bila rasa takut mulai mengambil alih hidup Anda dan memengaruhi aktivitas, itu sudah menjadi masalah. Jika rasa takut mulai terasa membebani, kesulitan yang diakibatkannya dapat mengganggu kemampuan Anda beraktivitas dan Anda mungkin akan mengalami rasa cemas atau gugup yang intens. Renungi rasa takut itu dan perhatikan seberapa jauh pengaruhnya dalam hidup Anda. Apakah ketakutan itu menghalangi langkah Anda mencapai apa yang Anda inginkan dalam hidup? Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:[1]
- Rasa takut menyebabkan kecemasan atau panik intens.
- Anda mengakui bahwa rasa takut itu tidak rasional.
- Anda menghindari tempat atau situasi spesifik.
- Usaha menghindari rasa takut menyebabkan kesulitan dan gangguan pada aktivitas Anda.
- Rasa takut bertahan selama 6 bulan atau lebih.
2 . Pahami gejala-gejala takut. Rasa takut sering kali berwujud fobia, yang meliputi situasi (takut bicara di depan publik atau mengacungkan tangan), binatang (takut pada ular atau laba-laba), darah, suntikan, dan sebagainya. Ketika merasa takut, terjadilah reaksi psikologi, mental, dan emosional, yang meliputi:[2]
- Jantung berdetak kencang
- Sulit bernapas
- Pusing
- Berkeringat
- Merasa cemas dan panik berlebihan
- Ingin lari
- Merasa terasing
- Merasa seolah akan pingsan atau mati
- Merasa tidak berdaya di hadapan rasa takut, walaupun Anda tahu itu tidak rasional
3. Renungi peristiwa traumatis yang pernah Anda alami. Jika Anda pernah mengalami tabrakan mobil, mengemudikan mobil mungkin menjadi pengalaman menakutkan atau bahkan Anda hindari sama sekali. Atau mungkin Anda pernah dirampok di perjalanan pulang, dan pikiran pulang berjalan kaki akan menimbulkan rasa panik. Ada banyak cara yang menyebabkan rasa takut berkembang, dan wajar saja jika Anda menghindari pengalaman yang berbahaya.[3]
- Walaupun rasa takut adalah respons alami dalam peristiwa seperti ini, namun beberapa peristiwa tersebut tidak dapat dihindari. Terima bahwa rasa takut itu nyata, tetapi juga harus diatasi.
4. Pertimbangkan bahwa akar rasa takut mungkin dimulai saat masih kecil. Anda mungkin sangat takut pada ular tetapi tidak tahu kenapa. Beberapa bukti menunjukkan bahwa rasa takut diturunkan orang tua kepada anak dalam kaitan biologis.[4]Bukti lain menunjukkan bahwa anak-anak khususnya menguraikan apa yang mereka amati dari lingkungan dan mengembangkan rasa takut berdasarkan apa yang menurut mereka mengancam. Dengan menyaksikan interaksi orang dewasa dengan suatu objek atau situasi, anak belajar menciptakan asosiasi seperti “takut” atau “potensi bahaya” terlepas dari risiko yang sebenarnya.[5]
5. Sadari bahwa memiliki rasa takut itu tidak salah. Rasa takut adalah fungsi adaptif yang menyelamatkan nyawa kita. Apakah Anda pernah berjalan di sisi jurang dan tiba-tiba merasa takut? Ini adalah rasa takut adaptif dan mengandung peringatan seperti, “Jurang ini berbahaya dan mungkin membahayakan nyawa. Hati-hati.” Rasa takut memicu respons “lawan atau lari”, yang mempersiapkan tubuh kita mengambil tindakan dalam usaha melindungi diri.[6]
- Sadari bahwa rasa takut kadang bagus, dan terima peran perlindungan dan positif yang dibawanya.
Post A Comment:
0 comments: